Rss

Kamis, 02 Mei 2013

11 Nasehat Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani Kepada Pengemban Dakwah

Syaikh Taqiyuddin an-Nabhani adalah seorang âlim allâmah (berilmu dan sangat luas keilmuannya). Seorang mujtahid mutlak abad ini. Beliau adalah pendiri Hizbut Tahrir. Nama lengkapnya adalah Syaikh Taqiyuddin bin Ibrahim bin Mushthafa bin Ismail bin Yusuf an-Nabhani. Nasab beliau bernisbat kepada kabilah Bani Nabhan, salah satu kabilah Arab Baduwi di Palestina yang mendiami kampung Ijzim, distrik Shafad, termasuk wilayah kota Hayfa di Utara Palestina.

Beliau memberikan 11 nasehat Kepada Pengemban Dakwah agar selalu istiqomah dan istimror di jalan dakwah ini :
1. Ketahuilah, kaum muslim tidak pernah mundur dari posisinya sebagai pemimpin dunia selama berpegang teguh kepada agamanya.

2. Patut diperhatikan dengan seksama bahwa usaha mengemban qiyadah fikriyah Islam adalah dalam rangka membangkitkan kaum muslim.

3. Dalam mengembangkan dakwah Islam hendaknya kita berpegang kepada satu prinsip, yaitu menyebarluaskannya sebagai qiyadah fikriyah bagi seluruh dunia.

4. Mengemban dakwah saat ini hendaknya dikembangkan dengan metode yang sama dengan masa sebelumnya, yakni dengan menjadikan metode dakwah rasul sebagai suri teladan.

5. Mengemban dakwah membutuhkan sikap terus terang dan keberanian, kekuatan dan pemikiran.

6. Mengemban dakwah Islam harus meletakkan kedaulatan secara mutlak hanya untuk mabda’ Islam.

7. Mengemban dakwah Islam hendaknya dilakukan secara serius. Seorang pengemban dakwah tidak akan mengambil jalan kompromi.

8. Mengemban dakwah mengharuskan setiap langkah memiliki tujuan dan mengharuskan pengemban dakwah senantiasa memperhatikan tujuan itu.

9. Pengemban dakwah hendaknya mengemban dakwah Islam dengan menyajikan peraturan-peraturan yang dapat memecahkan problematika manusia.

10.Ketahulah dan pahamilah: pengemban dakwah tidak akan mampu memikul tanggung jawab dan kewajiban-kewajibannya tanpa menanamkan pada dirinya cita-cita untuk mengarah kepada jalan kesempurnaan, selalu mengkaji dan mencari kebenaran.

11.Para pengemban dakwah harus menunaikan kewajibannya sebagai sesuatu yang dibebankan Allah dipundak mereka. Hendaknya mereka melakukannya dengan gembira dan mengharapkan ridha Allah.

Semoga nasehat dan wasiat kedua Imam ini semakin membakar ghirah juang kita agar khilafah segera tegak dengan ijinNya. sebagaimana Imam Hasan Al-Banna berkata ”Mengembalikan eksistensi daulah Islam kepada umat Islam dengan membebaskan negaranya, menghidupkan keagungannya, mendekatkan peradabannya, menghimpun kalimatnya hingga semua itu mengantarkan kembalinya khilafah islamiyah yang telah hilang dan persatuan yang dicita-citakan. dan juga perkataan dari Syaikh Taqiyudin an nabhani bahwa Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi kaum muslimin seluruhnya di dunia, untuk menegakkan hukum-hukum syariah Islam dan mengemban dakwah Islamiyah ke seluruh dunia. Definisi inilah yang telah dirumuskan oleh Syaikh Taqiyuddin An-Nabhani (w. 1398 H/1977 M) dalam kitab-kitabnya, misalnya kitab Al-Khilafah (hal. 1), kitab Muqaddimah Ad-Dustur (bab Khilafah) hal. 128, dan kitab Asy-Syakshiyyah Al-Islamiyah, Juz II hal. 9 .

Masihkah Kita Percaya Bahwa DEMOKRASI Layak Untuk Manusia???


Bismillaahirrahmaanirrahiim


Hari ini melelahkan sekali, aku harus berganti kereta sampai 2 kali, dari arah Depok menuju stasiun Kota, dari stasiun Kota nyambung lagi dengan kereta Patas arah Angke sampai stasiun Merak. Tapi karena jadwal kereta kadang tidak jelas, harusnya kereta Patas berangkat pukul 10 tapi jadi molor jauh tidak jelas pukul berapa kereta harus berangkat (mirip lagu Iwan Fals).

Sesaat aku duduk di gerbong yang tidak terlalu padat, disisiku ada seorang ibu yang menggendong anaknya sepertinya sedang terlelap. Karena jenuh menunggu kereta tidak berangkat-berangkat, akhirnya untuk mengusir rasa kejenuhan aku mencoba mengajak ngobrol ibu yang menggendong anaknya tepat disebelahku.

Aku : “Ibu, ini anak ibu?”

Ibu : “Iya, neng”. Menjawab dengan tanpa ekrspresi dan aku semakin penasaran.

Aku : “cantik ya bu, anaknya”. Terlihat sekali anak itu didandani dengan bedak dengan baju warna pink serta sedikit celak dimatanya.

Ibu : “Terima kasih, neng”. Masih tanpa ekspresi. Lalu ku lanjutkan pertanyaanku.

Aku : “Mau kemana, bu?”.

Ibu : “Ke daerah Rangkasbitung”. Sambil menyebutkan suatu daerah di Rangkasbitung.

Aku : “Wah, jauh ya bu”.

Ibu : “Iya, neng”. Masih dalam ekspresi tak jelas.

Kereta sudah 1 jam lamanya tapi belum jalan juga, katanya ada banjir di daerah Tanah Abang, otomatis perjalanan kereta sementara banyak yang tertunda.

Anak dalam pangkuan si ibu tadi masih dengan tenang dalam pelukan ibunya, padahal penumpang semakin sesak terasa tak nyaman dan mulai panas. Aku kembali penasaran kok bisa anak sekecil itu tetap tenang dalam keadaan kereta yang sangat panas tak ada penyejuk sekedar kipas angin saja.

Aku : “Bu, kok anaknya anteng ya..padahal panas gini”. Aku kembali membuka pembicaraan.

Tiba-tiba si ibu menangis….

Aku : “Bu, maaf…ada yang salah dengan kata-kata saya”. Tanyaku semakin penasaran.

Ibu : “Tidak, neng…ibu sedih sekali”. Dia sepertinya mulai membuka diri padaku.

Aku : “Kenapa sedih, bu?”.

Ibu : “Maaf, neng…tolong setelah ibu ceritakan semuanya jangan katakan pada siapapun, pada penumpang maupun kondektur. Neng, mau janji?”.

Aku sangat penasaran cerita apa yang akan disampaikan si ibu, sampai berpesan jangan sampai menceritakan pada penumpang kereta dan kondektur. Apa hubungannya mereka dengan si ibu ini.

Aku : “Insyallah, bu. Saya tidak akan menyampaikan kembali cerita yang akan ibu bagi pada saya”.

Ibu : “Terima kasih neng, sebelum dan sesudahnya.” Kemudian aku menyimak isi cerita si ibu.

Sudah satu minggu ini anaknya sakit panas tapi si ibu hanyalah pemulung yang mengais rizki lewat sampah-sampah yang berserakan. Penghasilan yang tidak menentu. Kalaupun dapat uang dari hasil menjual sampah plastiknya, itupun tak seberapa hanya cukup untuk makan. Dia tidak punya tempat tinggal tetap, kadang tidur di emperan atau di bawah jembatan layang.

Si ibu ingin sekali membawa anaknya ke dokter tapi dia tak memiliki uang, karena dia bukan warga DKI Jakarta dan tak memiliki KTP DKI jadi dia tidak mendapatkan jaminan apa-apa. Si kecil anaknya hanya diobati ala kadarnya tapi ternyata penyakitnya tak kunjung sembuh. Sampai subuh tadi akhirnya si kecil dalam pangkuannya meninggal dunia.

Setelah meninggalpun dia bingung, kalau harus dikubur di Jakarta, ongkos untuk menguburkannya pun dia tak punya cukup uang. Dan bila dia bawa ke kampungnya yang cukup jauh dari kota Jakarta dengan menggunakan mobil jenazah, itupun tak cukup ada uang, dibutuhkan uang sekitar Rp 1.000.000,-. Uang sebesar itu kata si ibu sangat besar dalam ukuran dia.

Akhirnya, lewat bantuan para gelandangan dan pemulung terkumpullah uang sebesar Rp 250.000,- uang sebesar itu cukup untuk membawa si kecil ke kampung halamannya dan dikuburkan disana yang tidak memakan biaya besar.

Aku benar-benar tercengat dengan penuturan si ibu, lalu atas seizin si ibu ku pegang tangan si kecil nan cantik dalam pelukan ibunya. Subhanallah…benar ya Robb, tangan mungil itu begitu dingin tak ada denyut nadi disana. Ku cium dengan lembut keningnya, amat dingin tak ada jiwa disana. Ya Robb, si kecil nan cantik itu tertidur damai dalam pelukan si ibu yang amat menyayanginya.

Aku tak dapat menahan haru, ingin rasanya ku peluk dia dan ibunya. Begitu sulitnya hidup ini sampai akhir hayatnya pun si kecil nan cantik itu tak merasakan keramahan negeri ini. Aku hanya terdiam dan menatap haru, sungguh ingin rasanya aku berteriak pada negeri ini.

Wahai penguasa nan congak dan sombong, lihat… ada rakyatmu yang begitu menderita. Terbelenggu dalam kemiskinan dan keangkuhanmu. Tak bisakah kau membuka mata hatimu, tetapi kepongahan terus menjalar dihatimu.

Si ibu, tak pernah meyalahkan siapapun dengan keadaanya, dia hanya mengatakan “ini takdir Tuhan”.

Kereta sesaat melaju, aku kini terdiam tanpa kata. Tak ada pertanyaan yang membuatku penasaran, kini sudah aku dapatkan jawaban dari keterdiaman si ibu dan indahnya tidur panjang si kecil nan cantik.

Selamat tidur nak, Allah bersamamu selalu dalam damai di surga sana.
#Masihkah kalian menganggap DEMOKRASI memanusiakan manusia??? Bukalah mata hati kalian...!!!

Video penegakan Syariah dan Khilafah

Sahabat yang budiman, dunia hari ini sesungguhnya sedang disuguhi dua fenomena yang saling kontradiktif. Pertama: Merosotnya pamor ideologi Kapitalisme-sekular di pentas global. Hal ini ditandai oleh makin merosotnya peran sekaligus pengaruh negara-negara Barat sebagai pengusung ideologi ini. AS, misalnya, pengemban utama ideologi Kapitalisme, saat ini sedang menunggu kejatuhannya. Kejayaan dan kedigdayaannya sudah berlalu. Pengaruhnya makin menyusut. Pamor ideologinya terus melorot. Ekonominya rontok. Kekuatan militernya pun ’babak-belur’, bukan oleh kekuatan negara, tetapi oleh kekuatan kelompok bersenjata, seperti Taliban. Lalu bagaimana jika melawan kekuatan sebuah negara? Walhasil, inilah akhir ’Abad Amerika’!

Berikut beberapa video yang bisa di download berkaitan dengan ini :

1.Dunia Dalam Naungan Khilafah

http://www.youtube.com/watch?v=-h526CFMCMU

2.Para Tokoh Umat Peduli Syariah dan Khilafah di Makassar

http://www.youtube.com/watch?v=qUQYZHDJzAI

3.Seruan Muktamar Khilafah 2013 (Makassar)

http://www.youtube.com/watch?v=oYan6XTV4N0


#ANALISIS PERMASALAHAN ANAK KOST


Dilihat dari segi ekonomi anak-anak kost banyak yg sering mengalam krisis ekonomi. Jadi bukan hanya negara saja yang mengalami krisis ekonomi, mahasiswa pun bergelut akan hal itu. Example terlambat bayar kost, terlambat bayar administrasi kampus, terlambat bayar administrasi organisasi (klo ikut) dan masih banyak lagi. Saya angkat disini adalah permasalahan krisis ekonomi mahasiswa mengenai masalah perut ( :D :D ) ----> perut pun punya politik sendiri.
Sering kita melihat dan mendengar fakta dimana mahasiswa tidak akan lari jauh dari yang namanya makanan instan,, example mie instan (mie sedap, mie indofood, sarimi, burung dara dlln --- banyak merek tinggal di pilih). Kebanyakan jawaban yang mereka paparkan pun instan : belum ada kiriman!
Di satu sisi adapun mahasiswa yang melakukan cara lain, example : ngutang di warung,, ntar klo kiriman udah datang baru di bayar.
(klo kirimannya nanti bulan depan??? Bisa bangkrut tuh warung :D :D )
Masalah disini sangat berkaitan dengan krisis ekonomi dan kesejahteraan mahasiswa. Satu sisi mahasiswa yg mengalami krisis ekonomi tidak mau melakukan itu (makan yg instan dan ngutang), tapi dikarenakan kondisi yang memaksa maka mau tidak mau harus mau.
Jika di analisis faktor utama penyebab ini semua adalah mahalnya makanan yang nggak instan (nasi ayam mahal, nasi daging mahal, nasi ikan mahal, dlln). Fakta menunjukkan makanan berat minimal harganya Rp.10.000/porsi. Jika dikalkulasi sehari makan 3x maka pengeluaran tiap hari Rp.30.000 (isssshhhh,,, issshhhh,,,isssshhh)
Apa yang membuat makanan berat mahal???
Karena bahan mentahnya juga mahal : beras mahal, bawang mahal, cabe mahal, tomat mahal, semua serba punya label "mahal".
Kenapa bisa mahal?? Kan Indonesia penghasil semua itu,,???
Memang Indonesia penghasil semua itu, tapi itu semua disalah gunakan sama cecunguk berdasi di parlemen kawan-kawan!!! Cecunguk-cecunguk berdasi budaknya demokrasi,, budaknya kapitalisme!! Jangan heran kenapa semua yang alami dan berat itu mahal!
Sebagai solusi untuk krisis ekonomi mahasiswa dan masyarakat umum yang menderita kasus yg sama, maka cecunguk-cecunguk itu memberikan jawaban berupa makanan instan. "Kalau nggak mampu beli yang berat, beli yang instan saja, kan yang penting kenyang" -----> Jawabansimpel.com
Tapi sekali lagi ini bukan permasalahan yang simple seperti apa yang difikirkan otak cecunguk busuk  itu. Ini masalah masa depan. Mahasiswa itu sebagai AGENT OF CHAGE, AGEN PERUBAHAN, AGEN PEMBEBAS!! Seharusnya kondisi mahasiswa harus di perhatikan oleh pemerintah, bukan malah tambah memperburuk. Solusi yang mereka tawarkan malah akan menambah kesengsaraan umat.  Solusi yang mereka paparkan adalah solusi jalan tengah --> "Kalau nggak mampu beli yang berat, beli yang instan saja, kan yang penting kenyang". Jawaban yang bersandarkan asas manfaat belaka. Dalam Islam standar semua itu adalah Halal dan Haram, bukan manfaat seperti ini. Instan ya instan tapi jangan malah memperburuk kesehatan para AGEN PEMBEBAS ini!!
3 kata yang menjadi populer dalam kalangan cecunguk berdasi itu : HALAL, HARAM, HANTAM!! Naudzubillah... L
Itulah solusi yang diberikan oleh KAPITALISME DEMOKRASI!!
Berbeda halnya dengan Islam sobat sekalian. Dalam Islam nggak ada yang namanya jalan tengah kayak begini.  Dalam Islam semua bersumber dari Allah dan Rasulullah dan Islam hanya mengenal HALAL DAN HARAM!
Mengenai permasalah krisis ekonomi mahasiswa Islam punya cara untuk menyelesaikan. Mahasiswa bisa mencari pekerjaan sampingan atau membuat lapangan kerja/usaha baru. Hitung-hitung merangkap menjadi bisnisment.. :D :D
Mau kerja dimana? Boro-boro kerja, nyari makan aja susah apalagi nyari kerja. Tenang mas broo, negara Islam akan membuka dan membuat lapangan pekerjaan yang banyak sehingga tenaga kita tidak terbuang percuma. Negara akan mendengar semua keluhan kita, akan tetapi perlu di garis bawahi ada aturan yang mengatur ini semua. Lebih detailnya nanti di bahas dalam analisis lain. Insya Allah J
Kemudian dalam Islam ada yang namanya Baitul Mal (Perbendaharaan Negara). Baitul mal (perbendaharaan negara) memang berfungsi menjadi penyantun bagi orang-orang yang lemah dan membutuhkan, sedangkan pemerintah adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyatnya. Orang-orang lemah disini bisa dikatakan orang-orang yang tidak bisa mencari nafkah, yang mengalami kekurangan untuk memenuhi kebutuhan hidup ----- mahasiswa rantauan yang belum dapat kiriman bisa termasuk disini :D :D
Tidak bisa di pungkiri pangan dan sandang adalah kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi. Tidak seorang pun yang dapat melepaskan diri dari dua kebutuhan itu. Oleh karena itu, islam menjadikan dua hal itu sebagai nafkah pokok yang harus diberikan kepada orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. Demikianlah, negara harus berbuat sekuat tenaga dengan kemampuannya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan islam, yang bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan dan memungkinkan dinikmati oleh setiap individu yang tidak mampu meraih kemaslahatan itu.
Sebagai jaminan akan adanya peraturan pemenuhan urusan pemenuhan kebutuhan tersebut, dan merupakan realisasi tuntutan syari’at islam, umar bin khathab telah membangun suatu rumah yang diberi nama “darul daqiiq” (rumah tepung). Di sana tersedia berbagai jenis tepung, korma dan barang-barang kebutuhan lainnya, yang tujuannya untuk menolong orang-orang yang singgah dalam perjalanan dan memenuhi kebutuhan orang-orang yang membutuhkan, sampai ia terlepas dari kebutuhan itu. Rumah itu dibangun di jalan antara makkah dan syam, di tempat yang strategis dan mudah dicari (dicapai) oleh para musafir. Rumah yang sama, juga dibangun di jalan di antara syam dan hijaz.

Itulah hukum-hukum syari’at islam, yang memberikan alternatif cara pemenuhan kebutuhan hidup dan mewujudkan kesejahteraan bagi tiap individu masyarakat, dengan cara yang agung dan mulia. Hal itu akan mencegah individu-individu masyarakat yang sedang dililit kebutuhan untuk berusaha memenuhi kebutuhan mereka dengan menghinakan diri (meminta-minta) apalagi menjadi pelacur tingkat tinggi hanya karena masalah perut. Kebanyakan mahasiswa hanya karena ingin mengisi perut rela mencuri, rela menjual keperawan, rela menjadi biduan, dan rela menjadi semuanya. Ckckckck
Kesimpulannya, Mahasiswa hanya akan sejahtera dalam naungan ISLAM!!
AGEN PEMBEBAS HANYA AKAN SEJAHTERA DALAM NAUNGAN KHILAFAH ISLAMIYYAH!!

MARI,, HANCURKAN DEMOKRASI DAN TEGAKKAN KHILAFAH!!!
ALLAHU AKBAR!