Rss

Kamis, 02 Mei 2013

#ANALISIS PERMASALAHAN ANAK KOST


Dilihat dari segi ekonomi anak-anak kost banyak yg sering mengalam krisis ekonomi. Jadi bukan hanya negara saja yang mengalami krisis ekonomi, mahasiswa pun bergelut akan hal itu. Example terlambat bayar kost, terlambat bayar administrasi kampus, terlambat bayar administrasi organisasi (klo ikut) dan masih banyak lagi. Saya angkat disini adalah permasalahan krisis ekonomi mahasiswa mengenai masalah perut ( :D :D ) ----> perut pun punya politik sendiri.
Sering kita melihat dan mendengar fakta dimana mahasiswa tidak akan lari jauh dari yang namanya makanan instan,, example mie instan (mie sedap, mie indofood, sarimi, burung dara dlln --- banyak merek tinggal di pilih). Kebanyakan jawaban yang mereka paparkan pun instan : belum ada kiriman!
Di satu sisi adapun mahasiswa yang melakukan cara lain, example : ngutang di warung,, ntar klo kiriman udah datang baru di bayar.
(klo kirimannya nanti bulan depan??? Bisa bangkrut tuh warung :D :D )
Masalah disini sangat berkaitan dengan krisis ekonomi dan kesejahteraan mahasiswa. Satu sisi mahasiswa yg mengalami krisis ekonomi tidak mau melakukan itu (makan yg instan dan ngutang), tapi dikarenakan kondisi yang memaksa maka mau tidak mau harus mau.
Jika di analisis faktor utama penyebab ini semua adalah mahalnya makanan yang nggak instan (nasi ayam mahal, nasi daging mahal, nasi ikan mahal, dlln). Fakta menunjukkan makanan berat minimal harganya Rp.10.000/porsi. Jika dikalkulasi sehari makan 3x maka pengeluaran tiap hari Rp.30.000 (isssshhhh,,, issshhhh,,,isssshhh)
Apa yang membuat makanan berat mahal???
Karena bahan mentahnya juga mahal : beras mahal, bawang mahal, cabe mahal, tomat mahal, semua serba punya label "mahal".
Kenapa bisa mahal?? Kan Indonesia penghasil semua itu,,???
Memang Indonesia penghasil semua itu, tapi itu semua disalah gunakan sama cecunguk berdasi di parlemen kawan-kawan!!! Cecunguk-cecunguk berdasi budaknya demokrasi,, budaknya kapitalisme!! Jangan heran kenapa semua yang alami dan berat itu mahal!
Sebagai solusi untuk krisis ekonomi mahasiswa dan masyarakat umum yang menderita kasus yg sama, maka cecunguk-cecunguk itu memberikan jawaban berupa makanan instan. "Kalau nggak mampu beli yang berat, beli yang instan saja, kan yang penting kenyang" -----> Jawabansimpel.com
Tapi sekali lagi ini bukan permasalahan yang simple seperti apa yang difikirkan otak cecunguk busuk  itu. Ini masalah masa depan. Mahasiswa itu sebagai AGENT OF CHAGE, AGEN PERUBAHAN, AGEN PEMBEBAS!! Seharusnya kondisi mahasiswa harus di perhatikan oleh pemerintah, bukan malah tambah memperburuk. Solusi yang mereka tawarkan malah akan menambah kesengsaraan umat.  Solusi yang mereka paparkan adalah solusi jalan tengah --> "Kalau nggak mampu beli yang berat, beli yang instan saja, kan yang penting kenyang". Jawaban yang bersandarkan asas manfaat belaka. Dalam Islam standar semua itu adalah Halal dan Haram, bukan manfaat seperti ini. Instan ya instan tapi jangan malah memperburuk kesehatan para AGEN PEMBEBAS ini!!
3 kata yang menjadi populer dalam kalangan cecunguk berdasi itu : HALAL, HARAM, HANTAM!! Naudzubillah... L
Itulah solusi yang diberikan oleh KAPITALISME DEMOKRASI!!
Berbeda halnya dengan Islam sobat sekalian. Dalam Islam nggak ada yang namanya jalan tengah kayak begini.  Dalam Islam semua bersumber dari Allah dan Rasulullah dan Islam hanya mengenal HALAL DAN HARAM!
Mengenai permasalah krisis ekonomi mahasiswa Islam punya cara untuk menyelesaikan. Mahasiswa bisa mencari pekerjaan sampingan atau membuat lapangan kerja/usaha baru. Hitung-hitung merangkap menjadi bisnisment.. :D :D
Mau kerja dimana? Boro-boro kerja, nyari makan aja susah apalagi nyari kerja. Tenang mas broo, negara Islam akan membuka dan membuat lapangan pekerjaan yang banyak sehingga tenaga kita tidak terbuang percuma. Negara akan mendengar semua keluhan kita, akan tetapi perlu di garis bawahi ada aturan yang mengatur ini semua. Lebih detailnya nanti di bahas dalam analisis lain. Insya Allah J
Kemudian dalam Islam ada yang namanya Baitul Mal (Perbendaharaan Negara). Baitul mal (perbendaharaan negara) memang berfungsi menjadi penyantun bagi orang-orang yang lemah dan membutuhkan, sedangkan pemerintah adalah pemelihara dan pengatur urusan rakyatnya. Orang-orang lemah disini bisa dikatakan orang-orang yang tidak bisa mencari nafkah, yang mengalami kekurangan untuk memenuhi kebutuhan hidup ----- mahasiswa rantauan yang belum dapat kiriman bisa termasuk disini :D :D
Tidak bisa di pungkiri pangan dan sandang adalah kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi. Tidak seorang pun yang dapat melepaskan diri dari dua kebutuhan itu. Oleh karena itu, islam menjadikan dua hal itu sebagai nafkah pokok yang harus diberikan kepada orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. Demikianlah, negara harus berbuat sekuat tenaga dengan kemampuannya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan islam, yang bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan dan memungkinkan dinikmati oleh setiap individu yang tidak mampu meraih kemaslahatan itu.
Sebagai jaminan akan adanya peraturan pemenuhan urusan pemenuhan kebutuhan tersebut, dan merupakan realisasi tuntutan syari’at islam, umar bin khathab telah membangun suatu rumah yang diberi nama “darul daqiiq” (rumah tepung). Di sana tersedia berbagai jenis tepung, korma dan barang-barang kebutuhan lainnya, yang tujuannya untuk menolong orang-orang yang singgah dalam perjalanan dan memenuhi kebutuhan orang-orang yang membutuhkan, sampai ia terlepas dari kebutuhan itu. Rumah itu dibangun di jalan antara makkah dan syam, di tempat yang strategis dan mudah dicari (dicapai) oleh para musafir. Rumah yang sama, juga dibangun di jalan di antara syam dan hijaz.

Itulah hukum-hukum syari’at islam, yang memberikan alternatif cara pemenuhan kebutuhan hidup dan mewujudkan kesejahteraan bagi tiap individu masyarakat, dengan cara yang agung dan mulia. Hal itu akan mencegah individu-individu masyarakat yang sedang dililit kebutuhan untuk berusaha memenuhi kebutuhan mereka dengan menghinakan diri (meminta-minta) apalagi menjadi pelacur tingkat tinggi hanya karena masalah perut. Kebanyakan mahasiswa hanya karena ingin mengisi perut rela mencuri, rela menjual keperawan, rela menjadi biduan, dan rela menjadi semuanya. Ckckckck
Kesimpulannya, Mahasiswa hanya akan sejahtera dalam naungan ISLAM!!
AGEN PEMBEBAS HANYA AKAN SEJAHTERA DALAM NAUNGAN KHILAFAH ISLAMIYYAH!!

MARI,, HANCURKAN DEMOKRASI DAN TEGAKKAN KHILAFAH!!!
ALLAHU AKBAR! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar