Dilihat
dari segi ekonomi anak-anak kost banyak yg sering mengalam krisis ekonomi. Jadi
bukan hanya negara saja yang mengalami krisis ekonomi, mahasiswa pun bergelut
akan hal itu. Example terlambat bayar kost, terlambat bayar administrasi
kampus, terlambat bayar administrasi organisasi (klo ikut) dan masih banyak
lagi. Saya angkat disini adalah permasalahan krisis ekonomi mahasiswa mengenai
masalah perut ( :D :D ) ----> perut pun punya politik sendiri.
Sering
kita melihat dan mendengar fakta dimana mahasiswa tidak akan lari jauh dari
yang namanya makanan instan,, example mie instan (mie sedap, mie indofood,
sarimi, burung dara dlln --- banyak merek tinggal di pilih). Kebanyakan jawaban
yang mereka paparkan pun instan : belum ada kiriman!
Di
satu sisi adapun mahasiswa yang melakukan cara lain, example : ngutang di
warung,, ntar klo kiriman udah datang baru di bayar.
(klo
kirimannya nanti bulan depan??? Bisa bangkrut tuh warung :D :D )
Masalah
disini sangat berkaitan dengan krisis ekonomi dan kesejahteraan mahasiswa. Satu
sisi mahasiswa yg mengalami krisis ekonomi tidak mau melakukan itu (makan yg
instan dan ngutang), tapi dikarenakan kondisi yang memaksa maka mau tidak mau
harus mau.
Jika
di analisis faktor utama penyebab ini semua adalah mahalnya makanan yang nggak
instan (nasi ayam mahal, nasi daging mahal, nasi ikan mahal, dlln). Fakta
menunjukkan makanan berat minimal harganya Rp.10.000/porsi. Jika dikalkulasi
sehari makan 3x maka pengeluaran tiap hari Rp.30.000 (isssshhhh,,,
issshhhh,,,isssshhh)
Apa
yang membuat makanan berat mahal???
Karena
bahan mentahnya juga mahal : beras mahal, bawang mahal, cabe mahal, tomat
mahal, semua serba punya label "mahal".
Kenapa
bisa mahal?? Kan Indonesia penghasil semua itu,,???
Memang
Indonesia penghasil semua itu, tapi itu semua disalah gunakan sama cecunguk
berdasi di parlemen kawan-kawan!!! Cecunguk-cecunguk berdasi budaknya
demokrasi,, budaknya kapitalisme!! Jangan heran kenapa semua yang alami dan
berat itu mahal!
Sebagai
solusi untuk krisis ekonomi mahasiswa dan masyarakat umum yang menderita kasus
yg sama, maka cecunguk-cecunguk itu memberikan jawaban berupa makanan instan.
"Kalau nggak mampu beli yang berat, beli yang instan saja, kan yang
penting kenyang" -----> Jawabansimpel.com
Tapi
sekali lagi ini bukan permasalahan yang simple seperti apa yang difikirkan otak
cecunguk busuk itu. Ini masalah masa
depan. Mahasiswa itu sebagai AGENT OF
CHAGE, AGEN PERUBAHAN, AGEN PEMBEBAS!! Seharusnya kondisi mahasiswa harus
di perhatikan oleh pemerintah, bukan malah tambah memperburuk. Solusi yang
mereka tawarkan malah akan menambah kesengsaraan umat. Solusi yang mereka paparkan adalah solusi
jalan tengah --> "Kalau nggak mampu beli yang berat, beli yang instan
saja, kan yang penting kenyang". Jawaban yang bersandarkan asas manfaat
belaka. Dalam Islam standar semua itu adalah Halal dan Haram, bukan manfaat
seperti ini. Instan ya instan tapi jangan malah memperburuk kesehatan para AGEN PEMBEBAS ini!!
3
kata yang menjadi populer dalam kalangan cecunguk berdasi itu : HALAL, HARAM, HANTAM!! Naudzubillah... L
Itulah
solusi yang diberikan oleh KAPITALISME
DEMOKRASI!!
Berbeda
halnya dengan Islam sobat sekalian. Dalam Islam nggak ada yang namanya jalan
tengah kayak begini. Dalam Islam semua
bersumber dari Allah dan Rasulullah dan Islam hanya mengenal HALAL DAN HARAM!
Mengenai
permasalah krisis ekonomi mahasiswa Islam punya cara untuk menyelesaikan.
Mahasiswa bisa mencari pekerjaan sampingan atau membuat lapangan kerja/usaha
baru. Hitung-hitung merangkap menjadi bisnisment.. :D :D
Mau
kerja dimana? Boro-boro kerja, nyari makan aja susah apalagi nyari kerja.
Tenang mas broo, negara Islam akan membuka dan membuat lapangan pekerjaan yang
banyak sehingga tenaga kita tidak terbuang percuma. Negara akan mendengar semua
keluhan kita, akan tetapi perlu di garis bawahi ada aturan yang mengatur ini
semua. Lebih detailnya nanti di bahas dalam analisis lain. Insya Allah J
Kemudian
dalam Islam ada yang namanya Baitul Mal (Perbendaharaan Negara). Baitul mal
(perbendaharaan negara) memang berfungsi menjadi penyantun bagi orang-orang
yang lemah dan membutuhkan, sedangkan pemerintah adalah pemelihara dan pengatur
urusan rakyatnya. Orang-orang lemah disini bisa dikatakan orang-orang yang
tidak bisa mencari nafkah, yang mengalami kekurangan untuk memenuhi kebutuhan
hidup ----- mahasiswa rantauan yang belum dapat kiriman bisa termasuk disini :D
:D
Tidak bisa di pungkiri pangan dan
sandang adalah kebutuhan pokok manusia yang harus terpenuhi. Tidak seorang pun
yang dapat melepaskan diri dari dua kebutuhan itu. Oleh karena itu, islam
menjadikan dua hal itu sebagai nafkah pokok yang harus diberikan kepada
orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. Demikianlah, negara harus berbuat
sekuat tenaga dengan kemampuannya, sesuai dengan ketentuan-ketentuan islam,
yang bertujuan untuk mewujudkan kemaslahatan dan memungkinkan dinikmati oleh
setiap individu yang tidak mampu meraih kemaslahatan itu.
Sebagai jaminan akan adanya
peraturan pemenuhan urusan pemenuhan kebutuhan tersebut, dan merupakan
realisasi tuntutan syari’at islam, umar bin khathab telah membangun suatu rumah
yang diberi nama “darul daqiiq” (rumah tepung). Di sana tersedia berbagai jenis
tepung, korma dan barang-barang kebutuhan lainnya, yang tujuannya untuk
menolong orang-orang yang singgah dalam perjalanan dan memenuhi kebutuhan
orang-orang yang membutuhkan, sampai ia terlepas dari kebutuhan itu. Rumah itu
dibangun di jalan antara makkah dan syam, di tempat yang strategis dan mudah
dicari (dicapai) oleh para musafir. Rumah yang sama, juga dibangun di jalan di
antara syam dan hijaz.
Itulah hukum-hukum syari’at islam, yang memberikan alternatif cara pemenuhan kebutuhan hidup dan mewujudkan kesejahteraan bagi tiap individu masyarakat, dengan cara yang agung dan mulia. Hal itu akan mencegah individu-individu masyarakat yang sedang dililit kebutuhan untuk berusaha memenuhi kebutuhan mereka dengan menghinakan diri (meminta-minta) apalagi menjadi pelacur tingkat tinggi hanya karena masalah perut. Kebanyakan mahasiswa hanya karena ingin mengisi perut rela mencuri, rela menjual keperawan, rela menjadi biduan, dan rela menjadi semuanya. Ckckckck
Itulah hukum-hukum syari’at islam, yang memberikan alternatif cara pemenuhan kebutuhan hidup dan mewujudkan kesejahteraan bagi tiap individu masyarakat, dengan cara yang agung dan mulia. Hal itu akan mencegah individu-individu masyarakat yang sedang dililit kebutuhan untuk berusaha memenuhi kebutuhan mereka dengan menghinakan diri (meminta-minta) apalagi menjadi pelacur tingkat tinggi hanya karena masalah perut. Kebanyakan mahasiswa hanya karena ingin mengisi perut rela mencuri, rela menjual keperawan, rela menjadi biduan, dan rela menjadi semuanya. Ckckckck
Kesimpulannya, Mahasiswa hanya akan
sejahtera dalam naungan ISLAM!!
AGEN
PEMBEBAS HANYA AKAN SEJAHTERA DALAM NAUNGAN KHILAFAH ISLAMIYYAH!!
MARI,, HANCURKAN DEMOKRASI DAN TEGAKKAN KHILAFAH!!!
MARI,, HANCURKAN DEMOKRASI DAN TEGAKKAN KHILAFAH!!!
ALLAHU
AKBAR!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar